Menu
≡
╳
1111112131415161718110111111114114114144145112113115115116116116136137138117118119120121122122122148149150123124125125126127128129130131146132132133
Penyelenggaraan pelatihan Kader Malaria Kampung di Propinsi Papua khususnya Kabupaten Boven Digoel melalui Dinas Kesehatan boven digoel di gelar di aula Kantor Bupati, dan aula RSUD terbagi dalam dua gelombang yakni gelombang pertama senin 25 februari sampai dengan 1 maret 2019. Dan dilanjutkan dengan gelombang ke dua pada tanggal 11 s/d 15 maret masing–masing 5 hari peserta sasaran dalam pelatihan ini adalah masyarakat kampung (100) orang yang akan menjadi kader malaria dari 97 kampung di kabupaten boven digoel.
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan berdampak pada penurunan kualitas sumber daya manusia yang dapat menimbulkan berbagai masalah sosial, ekonomi bahkan berpengaruh terhadap ketahanan nasional termasuk di propinsi Papua. Pemerintah Pusat telah menetapkan tujuan penanggulangan malaria di Indonesia, yaitu ‘’mencapai eliminasi malaria secara bertahap selambat lambatnya pada tahun 2030‘’. Hal tersebut di kemukakan oleh Bupati Boven Digoel saat membuka dengan resmi kegiatan tersebut.
Benediktus, juga menambahkan dalam upaya pemberantasan vector malaria, maka di perlukan pelibatan partisipasi masyarakat. Partisipasi masyarakat dapat diarahkan pada upaya pemberantasan jentik – jentik nyamuk yang ada pada genangan – genangan air yang berada pada lingkungan sekitar tempat tinggal masyarakat dan lingkungan kampungnya. Tentu saja pekerjaan ini tidak lah mudah namun dengan komitmen yang tinggi dari para pemangku kepentingan di wilayah kampung maka permasalahan dapat teratasi. Pengendalian malaria hanya membutuhkan cara – cara yang sederhana yaitu; meningkatkat pengetahuan, kemauan dan kesadaran masyarakat sesuai kearifan local yang ada supaya dapat bersama – sama mencegah dan memberantas malaria. (ita)