Petani Mandobo di Boven Digoel Panen Padi Kedua, Harapkan Dukungan Alat Pertanian Modern

Boven Digoel, InfoPublik – Seorang petani lokal di Kampung Mandobo, Distrik Kouh, Blakalo Kwanimba, Kabupaten Boven Digoel kembali berhasil memanen padi untuk kedua kalinya dalam kurun waktu tujuh bulan. Meski hasil yang diperoleh cukup menjanjikan, proses panen masih dilakukan secara manual sehingga banyak padi yang terbuang.
Pada panen pertama, Blakalo menghasilkan sekitar 390 kilogram padi. Kini ia kembali memanen hasil tanamnya dengan cara sederhana, mulai dari memotong batang padi menggunakan parang, menaruhnya di atas terpal, hingga dibanting atau digiling menggunakan drum sebelum dijemur.
Menurutnya, metode tersebut kurang efektif karena masih banyak bulir padi yang tertinggal. “Kalau ada mesin perontok padi, hasil panen tidak banyak yang terbuang. Kami juga butuh perhatian dari dinas perindagkop untuk melihat hasil usaha kami di Kouh, karena ada banyak kelompok tani lain yang juga menanam padi,” ujarnya saat ditemui di sawahnya, Sabtu (14/9/2025).
Blakalo berharap adanya dukungan pemerintah daerah berupa traktor pembajak sawah, mesin perontok padi, mesin giling berkapasitas besar, hingga alat penyemprot hama. Menurutnya, bantuan sarana dan prasarana pertanian sangat dibutuhkan agar produktivitas petani di wilayah pedalaman bisa lebih maksimal.
Saat ini, hasil panennya masih dijual di sekitar Distrik Kouh. Namun, jika tonase panen berikutnya lebih besar, ia berencana memasarkan hingga ke Kota Tanah Merah. Ia menambahkan, bibit yang digunakan berasal dari saudaranya di Distrik Bomakia yang sebelumnya mendapat bantuan dari Dinas Pertanian.
"Bantuan bibit bisa mendorong tumbuhnya petani baru. Kalau ditambah dukungan peralatan, pertanian padi di Kouh bisa berkembang pesat dan membantu ketahanan pangan di Boven Digoel,” ungkapnya.
Blakalo menegaskan bahwa perhatian khusus dari pemerintah sangat dibutuhkan agar para petani lokal semakin berdaya dan mampu memenuhi kebutuhan pangan daerah.